Tahukah Kamu Sejarah Kain Sasirangan


Tahukah Kamu Sejarah Kain Sasirangan


Salah satu kerajinan khas kalimantan selatan (Kalsel) yaitu kain sasirangan. Kain sasirangan ini sudah melekat pada orang yang berada di daerah Kalsel dan pastinya setiap masyarakatnya pasti tau akan kain ini. Memiliki corak garis-garis dengan lengkungan yang telah menjadi ciri khasnya. Namun Tahukah kamu sejarah kain sasirangan ini. Walaupun kamu seorang asal daerah Kalsel bentu tentu mengetahui sejarahnya.

 Menurut tokoh masyarakat setempat dulu kain sasirangan digunakan sebagai ikat kepala dan sabuk yang dipakai oleh lelaki. Sedangkan oleh kaum hawa digunakan sebagai selendang dan kerudung. Selain itu juga dipercaya dapat berguna untuk penyembuhan bagi orang yang terkena penyakit. Serta dulu kain ini biasanya digunakan untuk upacara adat suku daerah banjar.

Menurut sejarahnya sekitar abad 12 sampai pada abad 14 yaitu pada masaa kerajaan Dipa, sebelum dikenalnya sasirangan ini didalam masyarakat terdapat kain sejenis batik sandang yang disebut kain Calapan, Kain calapan inilah yang kemudian dikenal sebagai kain sasirangan.

Sedangkan menurut cerita rakyat, Pembuatannya ketika Patih Lambung Mangkurat bertapa selama 40 hari 40 malam diatas rakit balarut banyu. Ketika sang patih hampir menyelesaikan pertapaannya dan tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Kemudian dilihatnya seonggok putih buih, dari dalam buih itu terdengar suara seorang wanita.

Wanita itu adalah Putri Junjung Buih yang mana kelak akan menjadi raja didaerah ini. Namun ia akan keluar jika sang patih memenuhi syarat-syaratnya. Adapun syaratnya ialah seubah istana batung yang diselesaikan dalam tempo satu hari dan kain dapat selesai sehari dan ditenun dan dicalap (Kain Calapan) atau diwarnai oleh 40 orang putri dengan motif wadi / padawaringin. itulah kain calapan atau yang sekarang dikenal sebagai kain sasirangan.

 Serat kapas atau Katun adalah bahan dasar yang hingga saat ini banyak digunakan untuk pembuatan kain sasirangan ini. Dengan memdukan atau mengkombinasikan motif- motif sasirangan dan juga dengan modifikasi tanpa menghapus motif asli dari kain sasirangan ini akan menjadi lebih menarik dan modern. Berikut beberapa motif yang telah diakui pemerintah melalui HAKI Depertemen Hukum dan HAM RI diantaranya : Iris Pudak, Kambang Raja, Bayam Raja, Kulit Kurikit,  Ombak Sinapur Karang dan Bintang Bahambur, serta banyak lagi lainnya.

Adapun tempat yang terkenal dengan pembuatan kain sasirangan ini yaitu Kampung Sasirangan. Terletak di Jalan Seberang Masjid Kalurahan Kampung Melayu. Daerah ini ditetapkan sebagai objek wisata oleh Dinas Pariwisata Pemkot Banjarmasin sejak tahun 2010. sebagai objek wisata souvenir kerajinan kain dan  busana Sasirangan.
re : Banjarmasinkota.go.id

Tahukah Kamu Sejarah Kain Sasirangan
Previous
Next Post »